Rabu, 04 September 2013

Bahaya Ubur Ubur !!!

BERLIBUR ke pantai bisa menjadi pilihan menarik untuk Anda dan keluarga. Berenang, berjemur, dan bermain air tentu sangat menyenangkan. Namun, kita tidak pernah tau bahaya yang ada di laut. Salah satu ancaman saat berenang di laut adalah terkena sengatan ubur-ubur.

Ubur-ubur adalah salah satu hewan laut yang terkenal dengan tentakelnya yang beracun. Beberapa racun ubur-ubur bahkan sangat mematikan. Jika Anda berlibur ke pantai dan terkena sengatan ubur-ubur, Anda bisa melakukan ini sebagai pertolongan pertama pada korban, seperti dilansir Foxnews.

Memang, sengatan ubur-ubur biasanya tidak berbahaya, namun cukup menyakitkan. Ada yang percaya menggunakan cuka atau baking soda dapat membantu melepaskan racun dan mengurangi rasa sakit pada sengatan ubur-ubur. Mitos bahkan menyebutkan menggunakan air seni sebagai salah satu pengobatan sengatan ubur-ubur.

Air panas adalah pertolongan pertama yang cukup baik untuk menghancurkan racun dan meredakan rasa sakit pada luka sengatan ubur-ubur. Jika tidak tersedia, gunakan air asin untuk mengikis racun.

Gosok daerah yang terkena sengatan dengan tepian benda yang agak keras, misalnya kartu ATM atau yang serupa. Fungsinya untuk mengikis racun pada daerah yang tersengat.

Terkadang, ubur-ubur juga meninggalkan tentakelnya di sekitar luka sengatan. Oleh karena itu, jangan gunakan tangan telanjang untuk mengikis racun karena dapat menyebar ke kulit Anda maupun korban.

Bisa (venomous)
Tak ada peluang selamat dari sengatan bisa kecuali cepat ditangani. Rasa sangat sakit hingga anaphylactic shock dan tenggelam sebelum mencapai pantai meskipun belum semua bisa bekerja. Orang yang disengat harus dirawat seperti korban gigitan ular dan segera dibawa ke rumah sakit setelah pertolongan pertama. Sengatan sangat beracun yang dapat menyebabkan kematian. Predator sangat beracun.
Dikenal juga sebagai penyengat laut, ubur-ubur seukuran mangkuk salad ini dapat memiliki 60 tentakel sepanjang 15 kaki, dan tiap-tiap tentakel dapat memiliki 5000 sel sengat di epidermis, dan memiliki cukup racun untuk membunuh 60 manusia. Jadi total 3600 orang bisa mati oleh seekor ubur-ubur. 
Toksin berupa dosis mematikan LD50 (Lethal Dose), berupa bisa 40 microgram/kg. Bahkan sengatan biasa dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit dengan angka kematian 20% terjadi gagal napas, lumpuh neuromuscular, dan gagal cardiovascular. Gejalanya rasa terbakar, kulit memerah, dan bengkak kelenjar limpa. Reaksinya sulit bernafas bahkan gagal jantung. 
Parahnya sengatan tergantung spesies ubur-ubur, ukuran ubur-ubur, daya penetrasi nematocyst, kedalaman ke arah kulit korban, sensitifitas korban pada bisa, dan jumlah tentakel yang menempel. Mungkin hanya 6 – 7 meter setelah sengatan dapat berakibat kematian. Anak-anak mungkin meninggal meski lebih sedikit kontak
Jangan sentuh meskipun ubur-ubur sudah di pantai dan mati, terutama tentakelnya. Toksin dari nematocyst masih berpotensi untuk waktu yang lama. Pertolongan pertama untuk meminimalkan jumlah pelepasan nematocyst ke dalam kulit dan mengurangi efek bahaya bisa. Selama tentakel masih di kulit maka akan terus melepaskan bisa. Jangan gosok / garuk daerah sengatan karena semakin digosok / digaruk maka semakin banyak nematocyst mengeluarkan bisa ke dalam kulit. Ubur-ubur kotak yang sangat besar dapat memiliki total panjang tentakel lebih dari 60 meter sehingga jika penolong tidak hati-hati maka dapat terjerat dan mengalami musibah yang sama.

1 komentar:

yasmenchaniago mengatakan...

Terima kasih atas infonya. Soalnya saya sering membawa rombongan ke laut

Posting Komentar